Wonogiri — Tim Penilai Validasi Lapangan Penghargaan Innovatif Goverment Award (IGA) 2022 melakukan uji coba langsung dua inovasi pelayanan masyarakat andalan Pemkab Wonogiri, Jumat (2/12). Adapun dua inovasi itu adalah Kain Penyelamat Jiwa (KPJ) besutan RSUD dr Soediran Mangun Soemarso dan Telunjuk Sakti (aplikasi pelayanan adminduk) garapan Disdukcapil Wonogiri.
“Dengan inovasi KPJ yang diuji coba para perawat dan dokter anak kami hasil cukup menggembirakan. Kasus BBLR yang semula 38 kematian (tahun 2020) turun menjadi 20 di tahun 2021,” kata Dirut RSUD dr Soediran Mangun Soemarso Wonogiri, Adhi Dharma
Di hadapan tim penilai IGA 2022 nasional yang diketuai DR Nurhadi Susanto (Wakil Dekan Bidang KASDM Fisipol UGM Yogyakarta) Adhi Dharma mengatakan, inovasi tersebut disebut murah meriah.
Adhi menyebut, murah praktis dan ekonomis lantaran inovasi perawatan bayi lahir hanya membutuhkan lima lembar kain bedong yang disusun mirip sarang burung (nesting) guna meletakkan sang bayi.
“Bayi nyaman, tidak banyak nangis seperti dalam pelukan ibu sehingga hemodinamik bayi menjadi stabil terus menerus,” ujarnya.
Menurut Adhi Dharma, inovasi KPJ dinilai sebagai pengganti solusi modern ‘blanket warmer’ yang harganya mencapai Rp 60-80 Jutaan.
Sebelum melakukan tinjauan tim penilai IGA 2022 ini diterima secara resmi Bupati Wonogiri Joko Sutopo di Pendapa Rumdin Bupati Wonogiri. Selanjutnya tim penilai didampingi Kepala Bappeda dan Litbang Pemkab Wonogiri Heru Utomo, Dirut RSUD Wonogiri Adhi Dharma melihat dari dekat inovasi KPJ
dhi Dharma mengatakan, sasaran KPJ adalah bayi BBLR. Bayi BBLR itu terbagi menjadi dua, yakni prematur dan cukup bulan namun berat badannya kurang. KPJ bisa digunakan untuk bayi dengan berat badan masuk kategori rendah (1.500 gram sampai 2.500 gram).
KPJ juga diajarkan kepada keluarga bayi. Dengan begitu, saat kondisi bayi sudah stabil dan dibawa pulang ke rumah, KPJ bisa dipraktekkan oleh keluarga bayi.
Sementara itu, Plt Disdukcapil Wonogiri Herdian menyebutkan aplikasi Telunjuk Sakti dalam pengurusan Adminduk di daerahnya sudah mendapat pengakuan pemerintah pusat. Warga Wonogiri yang mengurus adminduk, tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Disdukcapil Wonogiri, namun cukup dari rumah menggunakan aplikasi yang diunduh dilaman playstore dan bisa dioperasikan dengan gadget dirumah sendiri.
“Saat pak Dirjen Kependudukan Kemendagri datang ke sini. Dia menyebutkan inovasi Telunjuk Sakti ini yang pertama ada di Indonesia, inovasinya layak ditiru daerah lain,” papar Herdian.
Ditambahkan, aplikasi tersebut berbasis TI dan bekerja sangat cepat, murah dan hemat biaya.
Tulisan ini di-copy dari : https://timlo.net/baca/68719777925/ajang-iga-2022-kpj-dan-telunjuk-sakti-inovasi-andalan-pemkab-wonogiri/